Sunday 19 January 2020



1. TIANG DUTA/UTUSAN:
Nabi Muhammad SAW menggunakan area di tempat ini untuk menemui para utusan yang datang. Beberapa Sahabat terkemuka duduk disekitar beliau selama pertemuan berlangsung.
2. TIANG PENGAWAL :
Menjadi tempat berdiri para pengawal Nabi SAW. Matori berkata, “Pintu rumah Aisyah RA berhadapan dengan tiang ini, dan Nabi Muhammad SAW melalui pintu ini menuju ke Masjid Nabawi.”
3. TIANG TEMPAT TIDUR RASULULLAH SAW:
Abdullah bin Umar RA bercerita, “Nabi Muhammad SAW menggunakan tempat ini sebagai tempat tidur beliau selama I’tikaf.
4. TIANG ABU LUBABAH:
Tertulis padanya. Seperti disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, Nabi Muhammad SAW bermaksud untuk menghukum bani Quraizzah (sebuah suku Yahudi) atas pengkhianatannya kepada Nabi SAW. Abu Lubabah RA ditunjuk sebagai penengah.
Dia secara tidak sengaja membocorkan rahasia Nabi Muhammad SAW kepada suku Yahudi itu. Abu Lubabah segera menyadari kesalahannya dan mengikat dirinya sendiri pada tiang ini, hingga Allah SWT menerima taubatnya. Setelah tujuh hari, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu mengenai diterimanya taubat Abu Lubabah dan melepaskan ikatanya dengan tangan beliau sendiri.
Al Qur’an, Surat Al Anfal, Ayat 27 – 28 diwahyukan untuk memberikan kepada kita sebuah pelajaran. Yakni mengkhianati kepercayaan adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal bagi para Sahabat Nabi SAW, sehingga mereka melakukan tindakan yang luar biasa untuk memperbaiki kesalahannya.
5. TIANG AISYAH:
At Tabrani menyebutkan Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ada tempat yang sangat penting di dalam Masjid Nabawi yang mulia, sekiranya a seorang mengetahuinya, maka mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bisa shalat di sana”.
Pada suatu hari para Sahabat bertanya kepada Aisyah RA tentang tempat ini. Beliau menolak untuk memberitahukan tempat tersebut. Akhirnya para Sahabat pergi, sedangkan Aisyah RA masih bersama dengan keponakannya Abdullah bin Zubair RA.
Belakangan para Sahabat memperhatikan bahwa Abdullah bin Zubair RA melakukan shalat dekat dengan tiang Aisyah. Para Sahabat meyakini bahwa Aisyah RA memberitahukan tempat tersebut secara rahasia kepada keponakannya. Nabi Muhammad SAW pernah mengimami shalat dari titik ini selama beberapa hari setelah perubahan qiblat dari Masjid Al Aqsa ke Ka’bah di Makkah. Belakangan, beliau selalu mengimami shalat dari titik yang sekarang dikenal sebagai Mihrab Nabawi As Syarif.
6. TIANG MUKHALLAQAH:
Jabir RA meriwayatkan seperti disebutkan dalam hadits Buhari, “Nabi Muhammad SAW bersandar pada sebatang pohon kurma (yang awalnya terletak pada tempat dimana tiang ini berada) ketika melakukan khutbah Jumat, kaum Ansar dengan hormat menawarkan pada Nabi SAW, kami dapat membuat sebuah mimbar untukmu, jika engkau menyetujuinya”.
Nabi Muhammad SAW menyetujuinya dan sebuah mimbar yang terdiri dari 3 anak tangga dibangun. Ketika Nabi Muhammad SAW duduk di atas mimbar ini untuk berkhutbah, para Sahabat mendengar batang pohon kurma itu menangis seperti anak kecil. Nabi Muhammad SAW mendekati pohon yang sedang menangis ini dan kemudian memeluknya.
Pohon ini lalu tenang setelah sebelumnya terisak-isak seperti onta betina. Pohon kurma tersebut menangis karena ia tidak digunakan lagi untuk mengingat Allah SWT. Sejak itu batang pohon tersebut diberi sejenis pewangi yang disebut Khaluq. Dan kemudian, tiang dimana pohon kurma itu dulu berada, dikenal dengan sebutan tiang Mukhallaqah.
7. MIHRAB NABAWI:
Tidak ada mihrab di dalam Masjid Nabawi selama periode pemerintahan Nabi Muhammad SAW dan empat Khalifah yang pertama. Pada tahun 91 H, Umar bin Abdul Aziz pertama kali melakukan shalat di sini di dalam sebuah bentuk mihrab. Jika kita berdiri di dalam mihrab ini dan melakukan shalat, tempat sujud kita akan terletak di tempat dimana kaki Nabi Muhammad SAW berpijak. Dinding tebal mihrab ini menutupi tempat sujud Nabi Muhammad SAW yang sebenarnya.
8. MIHRAB USTMANI:
Khalifah Utsman RA mengimami shalat di tempat ini. Sekarang, Imam Masjid Nabawi juga mengimami shalat di sini. Umar bin Abdul Aziz kemudian membangun sebuah mihrab di sini.
9. MIHRAB HANAFI:
Sebelumnya Imam shalat dari empat Mazhab (Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hambali) mengimami shalat di Masjid Nabawi secarah terpisah pada waktu yang sedikit berbeda dan tempat yang berbeda. Imam Hanafi mengimami shalat pada tempat ini. Namun kini, hanya satu shalat berjamaah yang diselanggarakan di Masjid Nabawi, yang dipimpin oleh Imam dari Mazhab Hambali. Hal ini berlaku sejak kekuasaan dipegang oleh Pemerintahan Saudi.
10. MIHRAB TAHAJUD:
Nabi Muhammad SAW melakukan shalat tahajjud di tempat ini.
11. MIMBAR RASULULLAH SAW:
Seperti disebutkan dalam hadits Bukhari Muslin dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda “Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman surga dan mimbarku akan berada di telaga Kautsar pada hari Kiamat”. Berbagai pemerintahan muslim mengirimkan mimbar untuk Masjid Nabawi dari waktu ke waktu. Mimbar yang ada sekarang, dikirim oleh Sultan Murad ke-3 dari Dinasti Usmani pada tahun 998 H.
12. TEMPAT MUAZZIN:
Tempat ini, berupa balkon segi empat, terletak di sebelah utara mimbar Nabi. Tempat ini selain sebagai tempat adzan juga sebagai tempat shalat muadzin dan untuk menguatkan suara takbir pada shalat lima waktu.
13. PANGGUNG DISEKITAR TEMPAT TAHAJJUD: (tidak ada keterangan – pent.)
14. PANGGUNG TEMPAT PETUGAS KEAMANAN:
Jika kita memasuki Masjid Nabawi dari BABUN Jibril, panggung ini akan berada di sebelah kanan. Dibangun oleh Sultan Nuruddin Zanki. Panggung ini sebenarnya bukanlah tempat dari Ahlu Suffah, seperti perkiraan banyak peziarah.
15. TEMPAT AHLU SUFFAH:
Suffah berarti tempat berteduh. Sahabat Nabi yang miskin dan tidak memiliki rumah, bertimpat tinggal di Suffah. Di sini mereka mendapat pendidikan tentang Islam dan mengamalkannya. Jika kita berjalan dari tiang Aisyah berlawanan dengan arah qiblat, Suffah berada setelah tiang ke-5.
Namun setelah Nabi Muhammad SAW memperluas Masjid pada tahun ketujuh Hijriah, Suffah dipindah sekitar sepuluh meter kea rah Timur, seperti yang tergambar pada denah Masjid Nabawi.
16. BABUN (PINTU) BAQI’:
Pintu ini berhadapan dengan BABUN Salam.
17. BABUN (PINTU) JIBRIL:
Terletak di bagian Timur, disebut juga BABUN Nabi, karena beliau selalu masuk melalui pintu ini. Adapun alasan penyebutan BABUN Jibril adalah sebuah riwayat dari Aisyah RA, “Ketika Nabi Muhammad SAW pulang dari Khandaq, dan meletakkan senjata kemudian mandi, Jibril AS mendatangi Beliau seraya berkata, ‘Engkau meletakkan senjatamu?, demi Allah kita belum (bisa) meletakkan senjata, pergilah menuju mereka’, Nabi Muhammad SAW berkata, ‘kemanakah?’, Jibril AS menjawab, ‘ke sini’, dia menunjuk Bani Quraizzah. Maka Nabi Muhammad SAW keluar menuju mereka.
18. BABUN (PINTU) NISA:
Pintu ini dibuka oleh Umar ibn Khattab tahun 12 H. Beliau mengatakan, “Alangkah baiknya kalau pintu ini dikhususkan untuk wanita”.
19. BIR (SUMUR) HA:
Jika kita memasuki Masjid dari bagian paling kiri dari BABUN Fahd, sumur ini berlokasi sekitar15 meter ke dalam Masjid dan ditandai dengan 3 lingkaran. Nabi Muhammad SAW terkadang mendatangi sumur ini dan meminum airnya. Sumur dan taman yang mengelilinginya dimiliki oleh Abu Talhah.
Ketika dia mendengar ayat 92 surat Ali Imran yang berbunyi: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Abu Talhah RA segera mengimfakkan taman ini karena mengaharapkan Ridha Allah SWT. Inilah contoh bagaimana para Sahabat berekasi terhadap ayat-ayat al Qur’an dan secara spontan langsung mengerjakan perintah Allah dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
20. BABUN (PINTU) SALAM:
Umar ibn Khattab RA membuka pintu ini yang terletak di tembok Masjid bagian Barat, ketika dilakukan perbaikan Masjid tahun 12 H. Dinamakan BABUN as Salam karena letaknya sejajar dengan tempat penghormatan berupa salam kepada jasad Rasulullah SAW.
21. RUMAH ABU BAKAR RA:
Jika kita berjalan dari mimbar melalui BABUN Siddiq, rumah ini berlokasi setelah tiang ke-5 sejajar dengan BABUN Siddiq. Suatu hari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Semua pintu rumah-rumah yang terbuka langsung ke dalam Masjid harus ditutup kecuali pintu rumah Abu Bakar”. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Abu Bakar RA akan menjadi khalifah pertama.
Berikut ini sebuah referensi gambar lain tentang denah makam Rasulullah SAW dan Raudhah yang lain. Saya angkut ke sini agar menjadikan informasi tentang hal ini menjadi lebih lengkap.
Keterangan :
1. Makam Rasulullah Saw
2. Makam Abu Bakar as Shiddiq
3. Makam Umar ibn Khaththab
4. Tempat yang menurut suatu riwayat disediakan untuk Nabi Isa AS, ada 2 kemungkinan yaitu berada luruh dengan Rasulullah saw atau berada dibelakang  Umar ibn. Khaththab
5. Tempat peristirahatan Siti Aisyah Ra.
6. Tempat kedatangan malaikat Jibril ketika menyampaikan wahyu kepada Rasulullah saw.
7. Dinding kamar Siti Aisyah, yang dibengun sendiri oleh Rasulullah saw, hingga saat ine tembok tersebut masih berdiri kokoh
8. Dinding makam berbentuk segilima, yang dibangun oleh Umar ibn Abd Aziz, agar makam Rasulullah saw tidak menyerupai ka’bah dan terlalu dikultuskan oleh umat Islam.
9. Dinding segi lima lapis kedua yang dibangun oleh sultan Qait bay dari Mesir
10. Tiang-tiang yang memperkuat dinding segi lima lapis kedua
11. Bagian dari Raudhah yang terdapat dibagian dalam tembok kamar makam.
12. Bagian dari Raudhah yang terdapat diluar kamar makam, (nomor 12 tidak terdapat pada detail gambar, area ini adalah tempat yang biasanya dijadikan rebutan oleh ummat Islam)
13. Area dengan nomor 13 adalah bukan bagian dari Raudhah.
14. Kediaman siti Fathimah ra.
15. Mihrab didalam kediaman siti Fathimah, yang dibangun oleh sultan Qait bay
16. Mihrab tempat tempat Rasulullah seringkali bertahajud seorang diri
17. Tempat Rasulullah shalat tahajjud berjamaah bersama ahl suffah, tempat ini berada dibelakang kediaman st Fathimah
18. Lubang besar terletak dibagian depan, lubang ini lurus searah dengan makam Rasulullah saw
19. Lubang kecil terletak dibagian depan searah dengan makam   Abu Bakar ra
20. Lubang kecil dibagian depan searah dengan makam  Umar Ibn Khaththab ra
21. Tempat beberapa batu sisa-sisa kediaman Rasulullah saw, yang kemudian dibuang pada masa Khalifah Al Walid ibn Abd. Malik
22. Usthuwanah al Sarir, tempat Rasulullah saw beristirahat ketikaterlalu capai beribadah
23. Usthuwanah al Wufud, tempatRasulullah seringkali menerima tamu-tamu penting
24. Usthuwanah al Hirs, tempat para shahabat bersiaga menjaga Rasulullah saw, seringkali Ali ibn Abi Thalib bersiaga ditempat tersebut
25. BABUN Al Taubah, pintu masuk makam dibagian depan
26. BABUN Aisyah, pintu masuk makam dibagian samping dari arah Raudhah
27. Lubang kisi-kisi yang lurus searah dengan kepala Rasulullah saw yang mulia.
28. Lubang kisi-kisi yang lurus searah dengan kaki Rasulullah saw yang mulia
29. Beberapa pintu masuk menuju makam Rasulullah saw
30. Lingkaran kubah kecil yang berada tepat diatas makam Rasulullah saw
31. Lingkaran kubah lapis kedua, yang disebut kubah al zarqa’
32. Lingkaran kubah lapis ketiga, atau kubah al khadra’ (kubah hijau) yang terlihat dari bagian luar makam.
33. Bagian dari kamar makam (tertulis dengan nomor 32)
34. Panggung setinggi kurang lebih 30 cm, tempat para ahl suffah berjamaahshalat tahajud bersama Rasulullah saw
35. Panggung setinggi kurang lebih 60 cm, tempat ahl suffah biasa berkumpul
36. Usthuwanah al taubah
37. Usthuwanah A’isyah
38. Mihrab tempat shalat Rasulullah saw
39. Usthuwanah al Mukhallaqah
40. Minbar Rasulullah saw
41. Panggung tempat adzan

No comments:

Post a Comment