Allah Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, telah
berfirman dalam al-Qur'an bahwa Dia dekat dengan manusia dan akan
mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Allah
berfirman;
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran." (Q.s. al-Baqarah: 186).
"Katakanlah:
Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di
laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dengan suara yang
lembut: 'Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini,
tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur'." (Q.s. al-An'am: 63).
BERDOA
adalah otak ibadat. Begitulah besarnya kedudukan doa. Lagi banyak kita
minta, lagi disayangi Allah dan ia berbeza dengan manusia, lagi banyak
kita minta, lagi banyak kita dimarahi, malah dimaki lagi, “tak ada kerja
ke asyik minta saja.”Doa adalah lambang perhambaan kita dan kita
dicipta supaya menjadi hamba-Nya. Berdoa, doa juga, tetapi supaya mudah
diterima, kita patut meneliti dan tahu waktu yang sangat mustajab berdoa
antaranya:
1 - Waktu sepertiga malam, iaitu waktu
terakhir, ketika orang lain nyenyak tidur. Allah s.w.t berfirman,
maksudnya: “Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam
dan di akhir malam, mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat:
18-19)Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: “Rabb (Tuhan) kita turun di
setiap malam ke langit terendah, iaitu ketika sepertiga malam terakhir,
lalu Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan. Siapa
yang meminta kepada-Ku, Aku berikan kepadanya dan siapa yang meminta
ampun kepada-Ku, Aku ampunkan untuknya.” (Hadis riwayat al-Bukhari dan
Muslim)
2 - Waktu antara azan dan iqamah, iaitu
ketika menunggu solat berjemaah. Sayangnya waktu mustajab ini sering
disalahgunakan sesetengah umat Islam yang kurang mengerti sunnah,
sehingga diisi dengan hal tidak baik dan tidak dianjurkan Islam,
membicarakan urusan dunia yang tidak bernilai ibadat.
3 - Pada waktu sujud.
Iaitu sujud di dalam solat atau sujud lain yang diajarkan Islam seperti
sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi. Dalilnya adalah hadis Abu
Hurairah r.a, bahawasanya Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
“Kedudukan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia
dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (Hadis riwayat Muslim)Hadis
Ibnu Abbas r.a, dia berkata: “Rasulullah s.a.w membuka tabir (ketika
baginda sakit), sementara orang ramai sedang berbaris (solat) di
belakang Abu Bakar r.a, lalu Rasulullah s.a.w bersabda:“Wahai sekalian
manusia, sesungguhnya tidak ada lagi daripada mubasysyirat nubuwwah
(kabar gembira kenabian) kecuali mimpi baik yang dilihat oleh seorang
Muslim atau diperlihatkan untuknya. Ingatlah bahawasanya aku dilarang
untuk membaca al-Quran ketika rukuk atau ketika sujud. Adapun di dalam
rukuk, agungkanlah Allah dan adapun di dalam sujud, bersungguhlah
berdoa, sebab (hal itu) segera dikabulkan bagi kamu.” (Hadis riwayat
Muslim)
4 - Selepas solat fardu. Iaitu selepas
melaksanakan solat wajib lima waktu, termasuk selepas solat Jumaat.
Allah berfirman, maksudnya:“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam
hari dan selesai solat.” (Qaaf: 40)Oleh kerana itu, Imam Syafie dan
pengikutnya menjelaskan, dianjurkan bagi imam dan makmumnya serta orang
yang solat sendirian memperbanyakkan zikir, wirid dan doa selepas
selesai solat fardu. Dianjurkan membaca doa dengan perlahan kecuali jika
makmum belum mengerti, imam boleh menguatkan bacaan agar makmum
menirunya. Apabila mereka mengerti, kembalilah secara perlahan. Allah
berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas." (Q.s. al-A'raf: 55).
5 - Pada waktu khusus,
tetapi tidak diketahui dengan pasti batasannya, iaitu satu detik pada
setiap malam dan setiap hari Jumaat. Ini berdasarkan hadis Jabir r.a,
dia berkata: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w bersabda,
maksudnya:“Sesungguhnya di malam hari ada satu saat (yang mustajab),
tidak ada seorang Muslim pun yang bertepatan pada waktu itu meminta
kepada Allah kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti
memberi kepadanya.” (Hadis Riwayat Muslim).Hadis Abu Hurairah r.a,
Rasulullah s.a.w pernah menyebut hari Jumaat, baginda bersabda:“Di
dalamnya ada satu saat (yang mustajab), tidaklah seorang hamba Muslim
yang kebetulan waktu itu sedang mendirikan solat (atau menunggu solat)
dan memohon kepada Allah sesuatu (hajat) melainkan Allah pasti
mengabulkan permohonannya.” Nabi s.a.w mengisyaratkan dengan tangannya
akan sedikitnya saat mustajab itu. (Hadis riwayat al-Bukhari) Di dalam
hadis Muslim dan Abu Daud dijelaskan: “Iaitu waktu antara duduknya imam
(khatib) sehingga selesainya solat (Jumaat).” Inilah riwayat yang paling
sahih dalam hal ini. Sementara dalam hadis Abu Daud yang lain, Nabi
s.a.w memerintahkan agar kita mencarinya di akhir waktu Asar.Waktu lain
yang mustajab ialah sepertiga akhir malam, ketika hujan turun, waktu
awal pagi ketika dengar ayam berkokok, ketika berpuasa, ketika
bermusafir, bulan Ramadan dan pada 10 akhir Ramadan.
6 - Allah menyatakan bahwa Dia mengabulkan doa orang-orang yang teraniaya dan orang-orang yang berada dalam waktu kesusahan:
"Atau
siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia
berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan
kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain selain Allah?
Sedikit sekali kamu yang memperhatikannya." (Q.s. an-Naml: 62).
Rasulullah saw. dalam sabdanya:
"Maukah
aku beritahukan kepadamu suatu senjata yang dapat melindungimu dari
kejahatan musuh dan agar rezekimu bertambah?" Mereka berkata, "Tentu
saja wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Serulah Tuhanmu siang dan
malam, karena 'doa' itu merupakan senjata bagi orang yang beriman."
Allah berfirman , :
"Di antara manusia ada orang yang berdoa, 'Ya
Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,' dan tidak ada baginya
bagian di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan
kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan
peliharalah kami dari siksa neraka.' Mereka itulah orang-orang yang
mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat
perhitungan-Nya. (Q.s. al-Baqarah: 200-2).
No comments:
Post a Comment