Monday, 19 January 2015

Waktu Mustajab Doa

Allah Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, telah berfirman dalam al-Qur'an bahwa Dia dekat dengan manusia dan akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Allah berfirman;
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.s. al-Baqarah: 186).
"Katakanlah: Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dengan suara yang lembut: 'Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur'." (Q.s. al-An'am: 63).
BERDOA adalah otak ibadat. Begitulah besarnya kedudukan doa. Lagi banyak kita minta, lagi disayangi Allah dan ia berbeza dengan manusia, lagi banyak kita minta, lagi banyak kita dimarahi, malah dimaki lagi, “tak ada kerja ke asyik minta saja.”Doa adalah lambang perhambaan kita dan kita dicipta supaya menjadi hamba-Nya. Berdoa, doa juga, tetapi supaya mudah diterima, kita patut meneliti dan tahu waktu yang sangat mustajab berdoa antaranya:
1 - Waktu sepertiga malam, iaitu waktu terakhir, ketika orang lain nyenyak tidur. Allah s.w.t berfirman, maksudnya: “Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir malam, mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 18-19)Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: “Rabb (Tuhan) kita turun di setiap malam ke langit terendah, iaitu ketika sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku berikan kepadanya dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, Aku ampunkan untuknya.” (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim)
2 - Waktu antara azan dan iqamah, iaitu ketika menunggu solat berjemaah. Sayangnya waktu mustajab ini sering disalahgunakan sesetengah umat Islam yang kurang mengerti sunnah, sehingga diisi dengan hal tidak baik dan tidak dianjurkan Islam, membicarakan urusan dunia yang tidak bernilai ibadat.
3 - Pada waktu sujud. Iaitu sujud di dalam solat atau sujud lain yang diajarkan Islam seperti sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi. Dalilnya adalah hadis Abu Hurairah r.a, bahawasanya Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: “Kedudukan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (Hadis riwayat Muslim)Hadis Ibnu Abbas r.a, dia berkata: “Rasulullah s.a.w membuka tabir (ketika baginda sakit), sementara orang ramai sedang berbaris (solat) di belakang Abu Bakar r.a, lalu Rasulullah s.a.w bersabda:“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada lagi daripada mubasysyirat nubuwwah (kabar gembira kenabian) kecuali mimpi baik yang dilihat oleh seorang Muslim atau diperlihatkan untuknya. Ingatlah bahawasanya aku dilarang untuk membaca al-Quran ketika rukuk atau ketika sujud. Adapun di dalam rukuk, agungkanlah Allah dan adapun di dalam sujud, bersungguhlah berdoa, sebab (hal itu) segera dikabulkan bagi kamu.” (Hadis riwayat Muslim)
4 - Selepas solat fardu. Iaitu selepas melaksanakan solat wajib lima waktu, termasuk selepas solat Jumaat. Allah berfirman, maksudnya:“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan selesai solat.” (Qaaf: 40)Oleh kerana itu, Imam Syafie dan pengikutnya menjelaskan, dianjurkan bagi imam dan makmumnya serta orang yang solat sendirian memperbanyakkan zikir, wirid dan doa selepas selesai solat fardu. Dianjurkan membaca doa dengan perlahan kecuali jika makmum belum mengerti, imam boleh menguatkan bacaan agar makmum menirunya. Apabila mereka mengerti, kembalilah secara perlahan. Allah berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Q.s. al-A'raf: 55).
5 - Pada waktu khusus, tetapi tidak diketahui dengan pasti batasannya, iaitu satu detik pada setiap malam dan setiap hari Jumaat. Ini berdasarkan hadis Jabir r.a, dia berkata: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:“Sesungguhnya di malam hari ada satu saat (yang mustajab), tidak ada seorang Muslim pun yang bertepatan pada waktu itu meminta kepada Allah kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti memberi kepadanya.” (Hadis Riwayat Muslim).Hadis Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w pernah menyebut hari Jumaat, baginda bersabda:“Di dalamnya ada satu saat (yang mustajab), tidaklah seorang hamba Muslim yang kebetulan waktu itu sedang mendirikan solat (atau menunggu solat) dan memohon kepada Allah sesuatu (hajat) melainkan Allah pasti mengabulkan permohonannya.” Nabi s.a.w mengisyaratkan dengan tangannya akan sedikitnya saat mustajab itu. (Hadis riwayat al-Bukhari) Di dalam hadis Muslim dan Abu Daud dijelaskan: “Iaitu waktu antara duduknya imam (khatib) sehingga selesainya solat (Jumaat).” Inilah riwayat yang paling sahih dalam hal ini. Sementara dalam hadis Abu Daud yang lain, Nabi s.a.w memerintahkan agar kita mencarinya di akhir waktu Asar.Waktu lain yang mustajab ialah sepertiga akhir malam, ketika hujan turun, waktu awal pagi ketika dengar ayam berkokok, ketika berpuasa, ketika bermusafir, bulan Ramadan dan pada 10 akhir Ramadan.
6 - Allah menyatakan bahwa Dia mengabulkan doa orang-orang yang teraniaya dan orang-orang yang berada dalam waktu kesusahan:
"Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain selain Allah? Sedikit sekali kamu yang memperhatikannya." (Q.s. an-Naml: 62).
Rasulullah saw. dalam sabdanya:
"Maukah aku beritahukan kepadamu suatu senjata yang dapat melindungimu dari kejahatan musuh dan agar rezekimu bertambah?" Mereka berkata, "Tentu saja wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Serulah Tuhanmu siang dan malam, karena 'doa' itu merupakan senjata bagi orang yang beriman."
Allah berfirman , :
"Di antara manusia ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,' dan tidak ada baginya bagian di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.' Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.s. al-Baqarah: 200-2).

No comments:

Post a Comment